Saya termasuk salah satu penggemar Mahabarata baik dalam versi buku, film, animasi maupun versi wayang. Kisah-kisah mahabarata memang mengajarkan banyak hal kepada manusia. Lain waktu saya akan membahas apa nilai yang dapat kita timba dari kisah kepahlawanan yang sangat terkenal di dunia ini. Dalam tulisan saya kali ini saya ingin melihat bagaimana hubungan Guru-Murid yang ditampilkan dalam kisah Mahabarata yang ditayangkan di TV.

Para murid saat bertemu dengan gurunya selalu menghormat dengan menyentuh kaki sang guru dan kemudian guru akan memberkati mereka. Posisi guru pada masa itu agak berbeda dengan sekarang, guru memiliki posisi yang terhormat dan harus dijunjung tinggi oleh para murid. Tradisi di India para ratusan atau bahkan ribuan tahun lalu kiranya mirip dengan tradisi Yahudi pada masa yang sama. Guru memiliki posisi terhormat dimana para murid adalah para pengikut yang menimba pengetahuan dari sang Guru.

Namun konsep guru yang tinggi dan gap antara guru dan murid ini agaknya diubah oleh Sang Guru dari para rasul ini. Sang Guru ini rela membungkuk dan merendahkan diri di hadapan para murid bahkan mencuci kaki para murid. Para murid tentu tidak bisa menerima hal itu, mereka kebingungan dan tidak mengerti, sampai-sampai Petrus berkata “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya” (Yoh 13:8). Para murid membiarkan kaki mereka dicuci oleh sang Guru walau mereka saat itu tak paham secara jelas maksud dari tindakan guru mereka ini.

Tindakan Sang Guru utama yang tak lain adalah Yesus ini merupakan bentuk kerendahan hati yang tiada tara. Suatu bentuk cinta kepada para murid dan juga perhatian kepada para murid. Namun tindakan ini merupakan contoh yang harus diikuti oleh para murid. Yesus Sang Guru memberikan teladan yang sempurna dalam hal cinta dan kerendahan diri. Hal ini terlihat dalam perintah ini “Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. (Yoh 13:15)”.

Teladan yang sekaligus sebagai perintah kepada para pengikutnya untuk diikuti. Maka sudah menjadi keharus bagi kita untuk saling membasuh kaki, saling melayani dan menghormati sesama kita. Cinta dan kasih merupakan tanda bahwa Kerajaan Allah sudah mulai hadir. 

	Nama/Email
	Website
	Komentar
		(Masukkan kode diatas)