Diposting oleh : Antonius Handoko Kategori: Renungan & Motivasi - Dibaca: 3832 kali Sabtu, 09 Mei 2015 - 22:10:45 WIB
Cita-cita itu Step by Step
“Ayun langkah pertama dalam iman. Anda tidak harus melihat seluruh anak tangga. Hanya mengambil langkah pertama.”
Adalah hal yang mungkin jika orang dilahirkan ke dunia dan ia sudah langsung kaya, ya ini terjadi karena ia mendapatkan warisan dari orangtuanya yang memang sudah kaya. Namun, apakah mungkin jika seseorang lahir di dunia langsung sukses, langsung bisa mencapai cita-citanya? Rasanya tidak bisa. Cita-cita dan kesuksesan adalah buah dari perjuangan yang keras dan penuh tantangan. Cita-cita itu perlu diusahakan, diperjuangkan agar bisa tercapai.
Kenapa cita-cita itu harus tinggi
Ada nasihat bijak tentang cita-cita “Gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit”; bintang itu sesuatu yang tinggi dalam angan-angan manusia. Posisinya memang berada lebih tinggi dari bulan. Ada anekdot yang mengatakan bahwa mengapa kita perlu punya cita-cita setinggi bintang di langit, ya supaya saat kita jatuh masih berada di bulan dan itu masih keren, masih jadi astronot. Coba kalau kita hanya punya cita-cita setinggi pohon kelapa kalau jatuh ya paling di bawah pohon pisang.
Yah, cita-cita memang harus tinggi supaya kita termotivasi untuk terus berkembang mendekati kesempurnaan dan berkembang secara optimal. Cita-cita ini juga membuat kita bisa memaknai hidup kita, memaknai perjuangan hidup kita dan membuat kita bisa bangkit saat jatuh.
Cita-cita juga harus jelas, memang kita bisa mengatakan bahwa cita-cita ku adalah “untuk menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan Negara” atau “Cita-cita ku untuk membahagiakan orangtua” atau yang lainnya. Ini tidak salah namun kurang jelas dan kurang fokus, perlu merumuskan apa cita-citanya dan hal-hal di atas seperti membahagiakan orangtua atau berguna bagi bangsa dan Negara adalah buah dari cita-cita itu. Misalnya cita-cita ku adalah menjadi seorang “peneliti” dibidang tanaman, saya akan menciptakan tanaman jangung yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Jika saya berhasil maka saya akan membahagiakan banyak orang. Apapun cita-cita kita, kiranya perlu dirumuskan dengan jelas apa itu. Hal ini akan membuat kita lebih focus dalam berjuang, lebih focus dalam membentuk diri kita dan mengarahkan segala potensi diri.
Cita-cita dimulai dari langkah pertama
Apapun cita-cita kita namun perlu ada langkah pertama untuk memulainya, dan langkah pertama ini adalah belajar. Tanpa belajar tidak mungkin cita-cita itu bisa tercapai. Belajar tidak hanya terbatas di sekolah, belajar bisa di mana saja dan kapan saja. Belajar membuat kita bisa semakin memiliki pemahaman yang baik tentang dunia kita.
Mengulang peryantaan di atas, “Ayun langkah pertama dalam iman. Anda tidak harus melihat seluruh anak tangga. Hanya mengambil langkah pertama.” Cita-cita harus dimulai dengan langkah pertama yang didasari pada iman, pada kepercayaan. Cita-cita itu harus dirumuskan dengan jelas, namun sering kali jalan yang harus dilalui untuk sampai ke sana tidak jelas. Namun itu bukan masalah, kita tidak perlu tahu seluruh jalan yang harus dilalui, cukup tahu apa yang ada selanjutnya. Setelah mengambil langkah pertama selanjutnya adalah langkah kedua. Hal yang perlu dilakukan adalah terus berjuang dan jangan berhenti di tengah jalan.
Kutipan dari Jack Canfield dalam buku The Secret berikut ini menarik.
Bayangkan mobil yang berjalan di malam hari. Lampunya hanya menerangi tiga puluh sampai enam puluh meter ke depan, tetapi Anda bisa bergerak dari California sampai New York dengan mengemudi mobil dalam gelap, karena yang perlu Anda lihat hanyalah enam puluh meter ke depaan. Dan begitulah hidup menguak di hadapan kita. Jika kita percaya bahwa ada enam puluh meter lagi yang akan menguak sesudahnya, dan enam puluh meter lagi sesudahnya, hidup Anda akan terus menguak. Dan pada akhirnya akan menempatkan Anda di tujuan yang sungguh-sungguh Anda inginkan karena Anda menginginkannya.
Jadi untuk mencapai apa yang kita inginkan atau cita-cita kita diperlukan step by step, tahap demi tahap yang harus dilalui. Kita tidak perlu tahu keseluruhan jalan yang harus dilalui, namun yang perlu diingat adalah langkah pertama yang diambil harus didasarkan pada keyakinan dan kemudian sedikit demi sedikit menyingkap jalan menuju cita-cita kita.
Baca juga artikel berikut: