Diposting oleh : Antonius Handoko Kategori: Renungan & Motivasi - Dibaca: 2932 kali Jumat, 22 Mei 2015 - 22:39:46 WIB
Roti Berubah Menjadi Batu
Di pinggiran sebuah kota, tinggalah seorang ibu miskin bersama dengan tiga orang anaknya. Dekat dengan rumah kecil miliki ibu miskin itu tinggalah pula ibu yang kaya raya dan serba berkelimpahan dalam hidupnya. Sekalipun berkelimpahan dalam hidupnya namun ia tidak mau berbagi dengan sesamanya yang miskin dan berkekurangan.
Suatu hari ibu miskin tersebut kehabisan roti yang bisa ia makan bersama dengan anak-anaknya. Ia sangat sedih melihat anak-anaknya yang kelaparan, maka ia memberanikan diri untuk pergi kepada ibu kaya itu guna meminta sedikit roti untuk anak-anaknya.
"Bisakan nyonya memberi saya sedikit roti untuk anak-anak saya, kasihan mereka kelaparan. Saya yakin nyonya memiliki persediaan roti yang berlebih." Pinta ibu miskin tersebut.
"Tidak. Saya tidak punya roti yang saya simpan, sekiranya ada biarlah Tuhan mengubahnya menjadi batu." Kata nyonya kaya itu dengan sombongnya.
Ibu miskin itu kemudian pergi dengan hati sedih, sementara nyonya kaya segera memanggil anak-anaknya untuk makan.
"Ayo anak-anak, kita akan siapkan makan kita. Kita oleskan selai yang manis di atas roti yang lembut dan enak" Kata nyonya itu dengan riang.
Ketika membuka lemari untuk mengambil roti ia sangat terkejut karena semua rotinya telah berubah menjadi batu, ia mencoba melihat lemari lain dan ia menemukan hal yang sama bahwa semua rotinya telah berubah menjadi batu.
"Tenang anak-anak, kita akan beli roti yang baru." Ia lalu memberikan uang kepada anak-anaknya untuk membeli roti yang baru pada tukang roti. Namun setelah beberapa waktu berlalu, anak-anaknya tak kunjung datang. Iapun mulai gelisah dan kemudian menyusul ke tempat penjual roti. Nyonya itu melihat anak-anaknya sedang menyeret keranjang roti mereka.
"Apa yang kalian lakukan?" tanyanya.
"Kami tidak tahu ibu, roti-roti yang kami beli tiba-tiba menjadi berat" jawab anak-anak itu.
Lalu ibunya membuka bungkusan roti itu dan melihat bahwa roti itupun telah berubah menjadi batu. Ia kemudian membeli beberapa roti dan membagikan kepada ibu yang tadi meminta roti kepadanya. Dan mulai saat itu ia menyadari kesalahan yang ia lakukan.
Baca juga artikel berikut: